Welcome to our website

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. ed ut perspiciatis unde omnis iste.

Sabtu, 13 Juli 2013

Keren , Orang Indonesia Bikin Printer 3D


Berawal dari kegemarannya pada dunia desain grafis, Johanes Djauhari kini merakit mesin pencetak (printer) 3D. Dengan memanfaatkan teknologi open source, printer 3D yang dirakit Johanes dapat mencetak dokumen digital menjadi benda tiga dimensi.

Johanes bekerja sebagai desainer produk. Beberapa klien yang hendak membuat produk kadang tak puas jika hanya melihat desain tersebut dalam bentuk dokumen digital. Mereka ingin bentuk fisik meski berukuran kecil.

"Nah, dari situlah, kenapa tidak saya buat printer 3D sendiri," katanya saat ditemui KompasTekno di acara Popcon Asia 2013 di Jakarta Convention Center, awal Juli lalu.

Johanes juga gemar pada mainan (toys). Banyak rekannya yang mendesain karakter toys dan hendak merealisasikan idenya menjadi bentuk nyata. Beberapa dari mereka memakai jasa Johanes untuk cetak 3D.


3D printing merupakan proses cetak berlapis untuk membentuk benda padat dengan perspektif 3D yang dapat dipegang dan memiliki volume.

Materi yang digunakan adalah plastik, bisa jenis acrylonitrile butadiene styrene (ABS) maupun polylactic acid (PLA). "Kalau saya suka pakai PLA. Dia terbuat dari biji jagung dan bisa terurai. Kalau ABS adalah materi yang dipakai mainan lego, yang terbilang lama terurainya," ujar Johanes.

Proses pencetakan memang terbilang lama. Butuh waktu dua jam untuk mencetak benda 3D dengan dimensi tinggi 10 cm, panjang 5cm, dan lebar 5 cm.

Sebenarnya, proses cetak itu bisa dipercepat. Namun, ada beberapa konsekuensi yang harus diterima, di mana bagian dalam obyek menjadi tidak padat alias kopong.

Benda yang dicetak dari printer 3D sejauh ini hanya bisa dihasilkan dalam satu warna. "Jika ingin berwarna, kita harus memberi cat secara manual. Materi plastiknya tidak akan rusak jika kena cat," klaim Johanes.

Keseriusan Johanes merakit printer 3D dimulai pada 2011. Ia mendirikan Bikin Bikin 3D Print dan aktif ikut pameran untuk memperkenalkan teknologi ini. Kala itu, desain luar printer buatannya masih berupa kerangka. Setelah melewati beberapa kali pengembangan, kini printer 3D-nya semakin akurat dan didesain menggunakan casing. "Akurasinya sampai 0,2 mm," tutur Johanes.

Akurasi itu dibuktikan dengan mencetak replika arca yang penuh detail dan lekukan. Johanes terlebih dahulu memindai seluruh bagian arca asli yang tersimpan di Museum Nasional. Setelah mendapat file pindainya, mulailah Johanes mendesain 3D lalu mencetak dengan printer buatannya sendiri.

Memanfaatkan "open source"

Dalam mengembangkan printer 3D, Johanes memanfaatkan teknologi open source untuk driver dan software. Ia ikut dalam forum internet yang khusus membahas teknologi printer 3D.

"Di forum ini, kita bisa tahu kalau ada algoritma yang lebih baik dan memberi struktur lebih mudah. Bukan cuma soal teknis, dari sana juga kita tahu soal materi yang mudah dicari dan lebih terjangkau," jelasnya.

Untuk mendesain bentuk 3D, Johanes menggunakan software Pronter Face dan Repetier. Komputer yang dipakainya terhubung ke motherboard printer melalui kabel USB. Motherboard inilah yang memerintahkan gerakan koordinat X, Y, dan Z, menerjemahkan dokumen digital menjadi obyek nyata 3D.

Printer 3D yang dibuat Johanes masuk dalam tahap pengembangan akhir. Ia membuka pre-order dengan harga Rp 10 juta. Setelah masa pre-order berakhir pada September 2013, printer 3D bakal dibanderol Rp 12 juta.

SUMBER

Jumat, 05 Juli 2013

Tarif TransJakarta Nggak Jadi Dinaikkan

Jakarta - Mengikuti penetapan tarif baru angkutan umum, Pemprov DKI Jakarta berencana menaikkan tarif TransJakarta. Namun pagi ini rencana kenaikan tarif dari Rp 3500 menjadi Rp 5000 per orang itu dibatalkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

"Setelah kemarin kita kalkulasi, TransJakarta tidak akan naik. Tarifnya tetap Rp 3500 per orang," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Alasan pembatalan kenaikan tarif tersebut terkait dengan kelanjutan program mendorong warga mengalihkan moda tranportasi dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Selama ini TransJakarta dinilai cukup berhasil, namu bila tarifnya dinaikkan maka beresiko terjadi kemunduran alias menambah kemacetan lalu lintas. 

"Kan kita mendorong masyarakat ke trasportasi massal. Kalau tarif TransJakarta dinaikan, warga bisa kembali ke kendaraan pribadi," jelas Jokowi.

Untuk menutupi biaya yang kemungkinan membengkak, Jokowi telah meminta pada pihak TransJakarta untuk mengefisiensikan biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Menurutnya pengelola sudah menyatakan kesanggupan mereka. 

"Sebab saya nggak mau ada tambahan-tambahan biaya," tegas Jokowi tentang kemungkinan penambahan subsidi.

Siang ini melalui dinas perhubungan, usulan kenaikan tarif versi Pemprov DKI Jakarta akan diserahkan pada DPRD DKI Jakarta. Selanjutnya akan dibahas dan hasil dari keputusan tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk SK Gubernur mengenai penerapan tarif kendaraan.

SUMBER

Kamis, 04 Juli 2013

WiFi Hadir di Pesawat Garuda Indonesia Mulai Juli 2013


Mau internetan gratis sambil terbang ke tempat tujuan Anda?

Kabar baik! Mulai bulan Juli 2013, Anda bisa berinternet ria saat terbang dengan pesawat Garuda. Dalam rangka memberikan fasilitas lebih kepada para penumpangnya, Garuda Indonesia telah memasang WiFi di seluruh armadanya, termasuk armada jarak jauh terbaru, Boeing 777-300ER. 
Beberapa armada Airbus A330 dan Boeing 737NG Garuda sudah terlebih dahulu dipasang perangkat layanan Internet tanpa kabel ini. Secara teknis, penggunaan WiFi di udara ini dipastikan aman oleh pihak Garuda karena sistemnya sudah dirancang dengan teknologi mutakhir yang tidak akan mengganggu sistem navigasi kokpit pesawat. Namun hal ini tidak akan mengubah kebijakan untuk mematikan ponsel saat lepas landas dan pendaratan pesawat.


Layanan WiFi gratis di Garuda hanya dapat dinikmati oleh penumpang First Class dan Business Class saja. Penumpang di kelas Ekonomi dapat menggunakan fasilitas ini dengan membayar biaya tambahan. Soal tarif, pihak Garuda belum mengumumkan hal tersebut. Pujobroto selaku Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia memastikan bahwa harga tiket pesawat tidak akan mengalami kenaikan karena fasilitas WiFi ini.

Sejumlah maskapai di luar negeri sudah terlebih dahulu menawarkan fasilitas On-board WiFi. Harga yang ditawarkan pun bervariasi di tiap maskapai, dan harga juga tergantung dari jenis device penumpang, apakah laptop atau gadget genggam. American Airlines contohnya, memberlakukan tarif WiFi sampai USD 17,95 untuk laptop dan USD 9,95 untuk smartphone per satu kali penerbangan. Sementara itu, US Airways memberlakukan tarif WiFi sebesar USD 24,95 per satu hari.

Maskapai lain seperti Batik Air juga diberitakan akan segera mengaktifkan fasilitas WiFi dengan menggandeng operator telekomunikasi Telkomsel. Demikian halnya Indosat yang belum menyebutkan dengan jelas mengenai maskapai mana yang akan diajak bekerja sama untuk menghadirkan fasilitas In-Flight Connectivity ini.

Bayangkan kelebihan yang bisa Anda nikmati dengan berinternet ria di dalam pesawat. Mengecek email di atas ketinggian 30.000 kaki sudah bukan hal yang mustahil. Bahkan sebelum mendarat di tempat tujuan, Anda sudah bisa book tiket pesawat untuk liburan berikutnya sambil terus update berita