Jakarta - PT Pertamina (persero) dan PT Inti akan melakukan pemasangan RFID (Radio-frequency identification) pada 100 juta kendaraan secara bertahap. Jika tidak memasang alat tersebut, kendaraan tak bisa isi BBM subsidi.
"Kita akan pasang di 100 juta kendaraan RFID tag, 5.027 SPBU dan 92.000 nozzel RFID Reader, dan mulai efektif 1 Juli 2013, dan dilakukan secara bertahap," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di acara Sosialisasi dan Uji Coba Sistem SMP dan RFID, di SPBU Jalan Abdul Muis, Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Dikatakan Ali, saat ini Pertamina menunggu aturan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terkait kewajiban pemasangan RFID di kendaraan pribadi. "Kita juga sedang menunggu aturan wajib dari BPH Migas terkait kewajiban pemasangan RFID di setiap kendaraan," katanya.
Kalau tidak ada RFID di kendaraan bagaimana?
"Ya tidak bisa isi BBM subsidi, kalau tidak ada RFID ya tetap bisa isi BBM tapi BBM non subsidi (pertamax/pertamax plus)," ungkapnya.
Jadwal pemasangan SMP atau RFID di setiap kendaraan akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal akan dimulai Juli 2013 daerahnya meliputi DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Agustus untuk daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. September untuk daerah Kalsel, Kalteng, Banten, sebagian Jawa Barat. Pemasangan RFID akan ditargetkan selesai pada Juni 2014 untuk daerah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.