Photography
/ Fotografi berasal
dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu photos yang berarti cahaya dan graphein
/ graphos yang berarti menggambar/melukis. Jadi
fotografi bisa diartikan sebagai menggambar/melukis dengan cahaya. Sedangkan
kamera berasal dari bahasa latin Camera
Obscura yang
berarti kamar gelap atau “dark
room”
Camera
Obscura / Kamar Gelap
Sinar
masuk ke dalam kamar gelap melalui lubang kecil kemudian membentuk objek dari
luar kamar gelap menjadi bayangan objek yang terbalik di dinding kamar gelap.
ditemukan
pada saat pemerintahan Yunani Kuno oleh Aristoteles
(384
SM – 322 SM) dan ditulis ulang oleh Leonardo Da Vinci (1452-1519).
Penemuan
Awal SLR
Prinsip
kamera dengan penambahan lensa optic telah dibuat di Inggris pada tahun 1770 dengan
ukuran 6 X 6 cm. Tipe
kamera inilah yang mendasari terbentuknya sistem kamera SLR dengan menempatkan
beberapa cermin untuk menghasilkan gambar yang semakin baik. Tambahan beberapa
cermin pada kamera menghasilkan gambar yang tidak terbalik. Seiring
berjalannya waktu, beberapa mekanis ditambahkan disertai dengan perbaikan
posisi lensa sehingga gambar bisa menjadi lebih terang dan lebih fokus. Sistem
Camera Obscura tersebut semakin berkembang dengan ditempatkannya beberapa lensa
pada posisi tertentu sehingga kecerahan gambar dapat terbentuk secara sempurna.
Penemuan Film
Tahun
1604,
Film negatif
pertama kali muncul. Pada saat
itu Anglo Sala melakukan percobaan terhadap serbuk perak nitrat yang dikenai
cahaya matahari (diketahui warnanya berubah menjadi hitam)
Tahun
1839,
William Henry
Fox menerangkan proses pencetakan gambar yang dikenal dengan sistem
negatif-positif.
Percobaannya
menghasilkan gambar negatif dengan meletakkan objek pada kerts peka cahaya dan
menjemurnya dibawah sinar matahari.
Kertas peka
cahaya ini berasal dari kertas tulis yang dicelup dengan campuran garam dan
air. Setelah kering, celupan kertas dilapisi dengan perak nitrat.
Tahun
1876,
Hurter &
Driffield, para ilmuwan yang mempelajari cahaya dan densitasnya menemukan bahan emulsi yang peka terhadap cahaya. Bahan
emulsi tersebut merupakan tahap awal dari pengembangan film hitam putih (Black
& White).
Pada
tahun 1880,
George Eastman Eastman menghasilkan gambar half-tone pertama yang ditampilkan
di koran New York Graphic. George Eastman pula yang mengembangkan film fotografis yang diperkenalkan
pada tahun 1884 dengan memunculkan kamera berfilm pertama yakni kamera Brownie. George Eastman menciptakan rol film yang memberikan kemudahan dan
kepraktisan. Bersama Eastman’s American Film diproduksi rol kertas tipis yang dilapisi
emulsi gelatin. Dalam perkembangannya, emulsi dipisahkan dari kertas yang tidak tembus
cahaya sehingga dihasilkan film negatif yang siap digunakan.
FILM
WARNA
Evolusi dunia fotografi terus berkembang, hasil bidikan kamera tidak lagi
hanya menampilkan gambar, tetapi merambah ke warna, dimana unsur warna
ditampilkan sebagaimana warna aslinya. Pada tahun 1936 Kodak memproduksi film berwarna pertama yang diberi
nama “Kodakchrome”.
FILM
INSTANT
Edwin Herbert Land
adalah ilmuwan yang menemukan filter yang dapat digunakan untuk
menangkap polarisasi pada sinar, menemukan & menciptakan kamera instant. Tahun 1932, Edwind Herbert Land bersama Wheelwright
(seorang instruktur fisika di Harvard) membangun laboratorium kemudian bersama-sama mengembangkan dan mengomersialisasikan teknologi polarisasi.
Setelah sukses, Land mengembangkan Polaroid Corporation pada tahun 1937. Pada 21 Febuari 1947, terciptalah kamera dan film
instant yang disebut Land Camera. Produk ini populer dengan sebutan Kamera/Film
Polaroid.