Welcome to our website

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum. ed ut perspiciatis unde omnis iste.

Rabu, 25 September 2013

Sejarah Fotografi

Photography / Fotografi berasal dari dua kata dalam Bahasa Yunani, yaitu photos yang berarti cahaya dan graphein / graphos yang berarti menggambar/melukis. Jadi fotografi bisa diartikan sebagai menggambar/melukis dengan cahaya. Sedangkan kamera berasal dari bahasa latin Camera Obscura yang berarti kamar gelap atau “dark room”

Camera Obscura / Kamar Gelap



Sinar masuk ke dalam kamar gelap melalui lubang kecil kemudian membentuk objek dari luar kamar gelap menjadi bayangan objek yang terbalik di dinding kamar gelap.
ditemukan pada saat  pemerintahan Yunani Kuno oleh Aristoteles
(384 SM – 322 SM) dan ditulis ulang oleh Leonardo Da Vinci (1452-1519).







Penemuan Awal SLR

Prinsip kamera dengan penambahan lensa optic telah dibuat di Inggris pada tahun 1770 dengan ukuran 6 X 6 cm. Tipe kamera inilah yang mendasari terbentuknya sistem kamera SLR dengan menempatkan beberapa cermin untuk menghasilkan gambar yang semakin baik. Tambahan beberapa cermin pada kamera menghasilkan gambar yang tidak terbalik. Seiring berjalannya waktu, beberapa mekanis ditambahkan disertai dengan perbaikan posisi lensa sehingga gambar bisa menjadi lebih terang dan lebih fokus. Sistem Camera Obscura tersebut semakin berkembang dengan ditempatkannya beberapa lensa pada posisi tertentu sehingga kecerahan gambar dapat terbentuk secara sempurna.

Penemuan Film

Tahun 1604
Film negatif pertama kali muncul. Pada saat itu Anglo Sala melakukan percobaan terhadap serbuk perak nitrat yang dikenai cahaya matahari (diketahui warnanya berubah menjadi hitam)
Tahun 1839
William Henry Fox menerangkan proses pencetakan gambar yang dikenal dengan sistem negatif-positif.
Percobaannya menghasilkan gambar negatif dengan meletakkan objek pada kerts peka cahaya dan menjemurnya dibawah sinar matahari.
Kertas peka cahaya ini berasal dari kertas tulis yang dicelup dengan campuran garam dan air. Setelah kering, celupan kertas dilapisi dengan perak nitrat.
Tahun 1876
Hurter & Driffield, para ilmuwan yang mempelajari cahaya dan densitasnya menemukan  bahan emulsi yang peka terhadap cahaya. Bahan emulsi tersebut merupakan tahap awal dari pengembangan film hitam putih (Black & White).
Pada tahun 1880,
George Eastman Eastman menghasilkan gambar half-tone pertama yang ditampilkan di koran New York Graphic. George Eastman pula yang mengembangkan film fotografis yang diperkenalkan pada tahun 1884 dengan memunculkan kamera berfilm pertama yakni kamera Brownie. George Eastman menciptakan rol film yang memberikan kemudahan dan kepraktisan. Bersama Eastman’s American Film diproduksi rol kertas tipis yang dilapisi emulsi gelatin. Dalam perkembangannya, emulsi dipisahkan dari kertas yang tidak tembus cahaya sehingga dihasilkan film negatif yang siap digunakan.

FILM WARNA
Evolusi dunia fotografi terus berkembang, hasil bidikan kamera tidak lagi hanya menampilkan gambar, tetapi merambah ke warna, dimana unsur warna ditampilkan sebagaimana warna aslinya. Pada tahun 1936 Kodak memproduksi film berwarna pertama yang diberi nama  “Kodakchrome”.

FILM INSTANT
Edwin Herbert Land  adalah ilmuwan yang menemukan filter yang dapat digunakan untuk menangkap polarisasi pada sinar, menemukan & menciptakan kamera instant. Tahun 1932, Edwind Herbert Land bersama Wheelwright (seorang instruktur fisika di Harvard) membangun laboratorium  kemudian bersama-sama mengembangkan dan  mengomersialisasikan teknologi polarisasi. Setelah sukses, Land mengembangkan Polaroid Corporation pada tahun 1937. Pada 21 Febuari 1947, terciptalah kamera dan film instant yang disebut Land Camera. Produk ini populer dengan sebutan Kamera/Film Polaroid.

(Yonex-Sunrise Indonesia GPG 2013) Tontowi/Liliyana Menang Mudah


Grand Prix Gold 2013 di GOR Amongraga, Yogyakarta. Tontowi/Liliyana menghentikan perlawanan pasangan Meksiko, Lino Munoz/Cynthia Gonzales dengan skor, 21-7, 21-10.

"Menurut saya untuk ukuran pemain yang bukan dari negara bulutangkis, penampilan mereka cukup baik, hanya kurang jam terbang saja. Tadi kami lebih banyak menyesuaikan dengan kondisi lapangan, karena kami sudah unggul jauh," ujar Liliyana tentang pertadingannya.

Meskipun dinyatakan sebagai pasangan yang paling dijagokan untuk menyabet gelar ganda campuran di turnamen ini, Tontowi/Liliyana mengatakan mereka tak ingin lengah.

"Dengan sistem poin 21 ini, hasil pertandingan tidak bisa diprediksi. Kalau buat salah, lawan sudah dapat poin, jadi kami harus tampil konsiten jika mau menang," tambah Liliyana, pemain kelahiran Manado, 9 September 1985.

Tontowi/Liliyana menargetkan untuk dapat mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu di Palembang, Sumatera Selatan. Ketika ditanya soal lawan terberat di turnamen berhadiah total 120 ribu dollar AS ini, Tontowi menjawab rekan-rekan senegara dirasa dapat menjadi ancaman.

"Di sini banyak teman-teman sendiri yang akan menjadi lawan. Kami sudah sering latihan bersama, jadi tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi harus lebih waspada. Ditambah lagi, kami sempat absen tanding sebulan, jadi harus menyesuaikan diri," jelas Tontowi yang berasal dari PB Djarum.

"Pertandingan ini juga bisa kami jadikan evaluasi performa setelah sebulan lebih absen di turnamen. Walaupun begitu, kami berharap dapat memberikan hasil maksimal dan tentunya ingin pertahankan gelar di depan publik sendiri," imbuh Liliyana, pemain binaan PB Tangkas Specs.

Riky Widianto/Richi Puspita Dili harus bertanding tiga gim sebelum menang, 21-15, 16-21, 21-19 melawan Terry Hee/Yao Lei (Singapura).

Saat berita ini diturunkan, pasangan unggulan kedua, Muhammad Rijal/Debby Susanto tengah bertarung melawan Liu Yucheng/Huang Dongping (Cina).